Blog Transformasi Digital

Data Biometrik Wajah & Sidik Jari Disimpan di Mana? Ini Penjelasannya

17 Juni 2025 1 Website Cover 11zon

Pernah nggak sih kamu bertanya, “Kalau aku scan wajah atau sidik jari buat verifikasi digital, data biometrik itu disimpan di mana, ya?” Pertanyaan ini sangat wajar, apalagi di era digital di mana data pribadi jadi aset yang sangat berharga.

Di tengah semakin masifnya penggunaan teknologi untuk verifikasi identitas—baik untuk akses layanan keuangan, log in ke aplikasi, atau proses eKYC—penggunaan biometrik seperti wajah dan sidik jari makin sering dipakai. Tapi di sisi lain, kekhawatiran soal keamanannya juga makin tinggi. Banyak orang takut data mereka disimpan sembarangan atau bahkan dijual.

Jadi, sebenarnya gimana sih cara kerja penyimpanan data biometrik? Aman nggak? Artikel ini akan membahas semuanya secara tuntas dan jelas.

Apa Itu Data Biometrik dan Kenapa Penting?

Data biometrik adalah data yang berasal dari karakteristik fisik unik seseorang seperti wajah, sidik jari, retina, atau suara. Karena sifatnya yang personal dan tidak bisa diubah seperti password, data ini sangat penting dan sensitif.

Data biometrik digunakan untuk verifikasi identitas dengan tingkat akurasi tinggi. Teknologi ini sering dipakai dalam:

  • Verifikasi nasabah di fintech & perbankan (eKYC)
  • Login ke aplikasi dengan face/fingerprint ID
  • Akses kontrol di kantor atau fasilitas khusus
  • Pencocokan identitas dalam layanan publik

Namun, justru karena data ini tidak bisa diganti jika bocor, maka pengelolaan dan penyimpanannya wajib dilakukan dengan sangat hati-hati.

Risiko Jika Data Biometrik Tidak Aman

Sebelum bicara soal sistem penyimpanan yang aman, kita perlu tahu dulu apa yang bisa terjadi kalau data biometrik bocor atau disalahgunakan:

  • Identitas palsu: Wajah kamu bisa dipakai untuk buat akun palsu atau manipulasi video deepfake.
  • Akses ilegal: Orang lain bisa berpura-pura jadi kamu di sistem yang hanya mengandalkan face recognition.
  • Pelanggaran privasi: Data biometrik bisa dijual ke pihak ketiga untuk tujuan komersial atau kejahatan.
  • Sulit diganti: Berbeda dengan password yang bisa di-reset, biometrik adalah data yang melekat seumur hidup.

Kasus kebocoran data biometrik pernah terjadi di berbagai negara. Contohnya, pada 2019, lebih dari 1 juta data sidik jari dan wajah bocor akibat kelalaian sistem keamanan dari penyedia layanan akses kontrol. Ini membuktikan bahwa risiko nyata selalu ada jika tidak ditangani dengan sistem dan regulasi yang kuat.

Bagaimana Data Biometrik Disimpan Secara Aman?

Untungnya, teknologi modern sudah menyediakan berbagai cara untuk memastikan data biometrik disimpan secara aman:

  1. Data Langsung Dienkripsi Sejak Awal
    Begitu kamu melakukan proses verifikasi (misalnya scan wajah), data tersebut langsung dienkripsi menggunakan algoritma kriptografi. Artinya, datamu diacak sedemikian rupa sehingga tidak bisa dibaca oleh siapa pun tanpa kunci khusus. Ini disebut end-to-end encryption.
  2. Disimpan di Server Aman dan Tersertifikasi
    Data terenkripsi tadi tidak disimpan di tempat sembarangan. Penyedia layanan terpercaya akan menempatkan data ini di server dengan standar keamanan tinggi seperti ISO 27001, yang merupakan sertifikasi internasional untuk manajemen keamanan informasi.
  3. Tidak Menyimpan Data Mentah
    Platform seperti Beeza tidak menyimpan data mentah pengguna. Artinya, wajah atau sidik jari kamu tidak disimpan dalam bentuk aslinya. Hanya data terenkripsi yang dipakai untuk proses verifikasi.
  4. Akses Terbatas dan Teratur
    Data biometrik hanya bisa diakses oleh sistem yang berizin dan untuk keperluan sah seperti verifikasi identitas. Bahkan tim internal pun tidak bisa melihat datamu karena semuanya dikunci secara digital.

Keamanan Data Biometrik di Beeza

Sebagai penyedia solusi digital, Beeza menerapkan sistem pengamanan data biometrik yang ketat dan sesuai regulasi. Beberapa prinsip yang dipegang antara lain:

  • Sesuai Regulasi Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) & eKYC
    Beeza mengikuti semua ketentuan resmi dari pemerintah dan otoritas keuangan mengenai pengelolaan data pribadi dan proses verifikasi digital.
  • Tidak Menyimpan atau Menjual Data
    Tidak ada data mentah yang disimpan, dan tidak ada informasi yang dijual atau disebarkan ke pihak lain.
  • Menggunakan Teknologi Akurat
    Dengan face match dan liveness detection, sistem Beeza dapat memastikan bahwa data berasal dari orang yang benar dan tidak dimanipulasi.
  • Verifikasi Hanya untuk Tujuan Resmi
    Semua proses hanya digunakan untuk verifikasi yang legal dan tidak ada pemanfaatan di luar konteks.

Tips Memilih Layanan Verifikasi Biometrik yang Aman

Kalau kamu masih bingung harus percaya atau tidak, berikut beberapa tips untuk memastikan layanan verifikasi biometrik yang kamu gunakan aman:

  • Pilih platform yang transparan tentang proses pengolahan data.
  • Pastikan layanan tersebut memiliki sertifikasi keamanan dan mengikuti regulasi PDP.
  • Hindari aplikasi yang menyimpan data biometrik tanpa enkripsi.
  • Cek apakah layanan tersebut bekerja sama dengan institusi resmi atau berizin.

Kesimpulan: Lindungi Identitasmu, Pilih Platform yang Terpercaya

Di dunia yang makin terdigitalisasi, keamanan data biometrik jadi hal yang nggak bisa ditawar. Wajah dan sidik jari kamu bukan cuma identitas, tapi juga kunci ke banyak akses digital. Jadi, pastikan kamu hanya melakukan verifikasi lewat platform yang benar-benar aman, sah, dan sesuai regulasi.

Gunakan teknologi yang membuatmu nyaman dan tenang, bukan khawatir akan penyalahgunaan. Lindungi identitasmu mulai dari sekarang. Untuk proses verifikasi biometrik yang aman, legal, dan terenkripsi—percayakan pada sistem yang sudah teruji. Hubungi Kami untuk informasi atau solusi bisnis anda.