Blog Strategi Keamanan Cyber

Penipuan eSIM & SIM Swap Melonjak: Ancaman Baru di Era Perbankan Digital

Kasus SIM swap dan pembajakan eSIM meningkat dua kali lipat di Asia selama 2025, mengancam keamanan mobile banking dan identitas digital. Autentikasi biometrik dan proteksi real-time kini menjadi pertahanan utama.

Hati-Hati Penipuan eSIM & SIM Swap — Celah Baru di Era Mobile Banking
Kasus penipuan eSIM & SIM Swap meningkat dua kali lipat di Asia dalam paruh pertama 2025. Modus kejahatan ini memungkinkan pelaku membajak nomor ponsel korban, lalu mengakses akun mobile banking hingga dompet digital. Tanpa perlindungan ganda seperti biometrik, OTP dengan device binding, dan monitoring real-time, risiko pembobolan data pribadi meningkat drastis.

Lonjakan Kasus SIM Swap dan eSIM Fraud di Asia

Menurut laporan eksklusif dari Reuters (1 Juli 2025), Asia mencatat peningkatan dua kali lipat dalam insiden penipuan berbasis SIM Swap dan eSIM sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Pertumbuhan adopsi mobile banking yang sangat pesat sejak pandemi COVID-19 membuat nomor ponsel menjadi titik masuk utama ke dalam identitas digital seseorang.

Pelaku kejahatan siber kini menyasar sistem verifikasi berbasis SIM, yang masih digunakan oleh banyak institusi keuangan. Dengan membajak nomor ponsel korban, pelaku bisa menerima OTP (one-time password) dan notifikasi keamanan lainnya, lalu mengakses akun bank, e-wallet, email, bahkan aplikasi kerja korban.

Cara Kerja Penipuan eSIM & SIM Swap

Penipuan ini umumnya dimulai dengan pengumpulan data korban melalui rekayasa sosial, phishing, atau dari database bocor. Pelaku kemudian menyamar sebagai korban dan menghubungi penyedia layanan seluler untuk memindahkan nomor ke kartu SIM baru (SIM Swap) atau mengaktifkan eSIM di perangkat mereka sendiri.

Begitu nomor aktif di perangkat pelaku, mereka memiliki akses penuh terhadap pesan OTP, panggilan telepon, dan notifikasi keamanan. Banyak aplikasi keuangan saat ini masih mengandalkan verifikasi SMS — menjadikannya sasaran empuk begitu nomor dibajak.

Sektor Keuangan dan Startup Jadi Target Utama

Institusi perbankan, aplikasi investasi, dan platform fintech menjadi target utama karena banyak layanan digital hanya menggunakan satu lapisan autentikasi, seperti password dan OTP SMS. Bahkan startup teknologi yang belum mengadopsi autentikasi berlapis juga rentan.

Menurut data Asian Financial Security Consortium (AFSC), 42% dari serangan SIM Swap di 2025 terjadi pada pengguna layanan digital finansial di bawah usia 35 tahun — kelompok usia yang dominan menggunakan e-wallet dan digital banking secara aktif.

Dampak Finansial dan Kehilangan Akses

Kerugian akibat SIM Swap tak hanya dalam bentuk uang tunai yang hilang. Korban juga bisa kehilangan akses terhadap akun email, aplikasi pekerjaan (seperti Slack atau Google Workspace), bahkan layanan pribadi seperti WhatsApp dan media sosial.

Laporan Kaspersky Asia mencatat bahwa rata-rata korban SIM Swap kehilangan antara USD 500 hingga USD 10.000, tergantung pada layanan yang berhasil diambil alih oleh pelaku. Selain itu, proses pemulihan akses biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu — dan tak jarang menimbulkan trauma psikologis bagi korban.

Solusi Keamanan: Beyond SMS OTP

Meningkatnya serangan menunjukkan bahwa sistem berbasis OTP SMS tidak lagi memadai. Solusi keamanan digital kini harus mencakup:

  • Autentikasi biometrik (verifikasi wajah, sidik jari)
  • OTP berbasis aplikasi (TOTP) yang tertaut ke perangkat tertentu
  • Device binding: mengikat akun hanya ke perangkat resmi pengguna
  • Monitoring real-time: deteksi perilaku mencurigakan dan alert otomatis
  • Audit trail: mencatat semua jejak aktivitas login dan akses data

Penyedia keamanan digital terdepan kini mengintegrasikan beberapa lapisan keamanan sekaligus untuk meminimalkan risiko.

Regulasi dan Peran Pemerintah

Pemerintah Indonesia melalui BSSN dan OJK mulai menekankan pentingnya penggunaan autentikasi ganda dan perlindungan data berbasis prinsip Zero Trust. Di sisi regulasi, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang mulai aktif diberlakukan mewajibkan perusahaan digital menjaga data pengguna secara proaktif — termasuk dari risiko pembajakan identitas melalui nomor ponsel.

Beberapa negara lain seperti Singapura dan India bahkan telah memaksa provider seluler untuk menerapkan verifikasi biometrik saat permintaan eSIM atau penggantian SIM diajukan — sebagai bentuk perlindungan tambahan.

Peran Penyedia Solusi Digital: Teknologi Otentikasi Aman dari Beeza

Beeza sebagai penyedia solusi otentikasi digital hadir menjawab kebutuhan perlindungan data modern. Dengan teknologi verifikasi biometrik, signature digital terenkripsi, dan audit trail berbasis waktu nyata, Beeza mendukung bisnis untuk melindungi akses pengguna dari risiko SIM Swap dan pembajakan identitas.

Beeza juga menghadirkan solusi device binding dan sistem alert cerdas yang mampu mendeteksi upaya login tidak wajar, serta mencegah akses tidak sah secara otomatis. Semua aktivitas terekam dengan audit trail yang valid, memudahkan pelacakan saat terjadi anomali.

Dengan solusi Beeza, institusi keuangan, startup, dan platform digital dapat meningkatkan tingkat kepercayaan pelanggan, sekaligus menjaga reputasi di tengah lanskap siber yang makin tidak pasti.

Edukasi dan Kesadaran Pengguna

Pengguna juga memegang peran penting dalam mencegah serangan SIM Swap. Beberapa langkah preventif yang dapat dilakukan adalah:

  • Jangan pernah membagikan OTP atau data pribadi melalui telepon
  • Hindari membagikan terlalu banyak informasi pribadi di media sosial
  • Aktifkan fitur keamanan tambahan di semua akun penting
  • Gunakan password manager dan MFA (multi-factor authentication)
  • Aktifkan notifikasi aktivitas login di perangkat dan email

Semakin tinggi kesadaran pengguna, semakin kecil kemungkinan serangan berhasil dilakukan.

Penutup: Waspada, Tapi Jangan Panik

Di era mobile-first, nomor ponsel bukan hanya untuk komunikasi — tapi jadi pintu utama ke banyak layanan penting. Melindungi identitas digital kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Mulai dari penyedia layanan, regulator, hingga pengguna, semua pihak harus ambil peran untuk membangun sistem keamanan digital yang kokoh.Lindungi identitas digital dan akses akun bisnismu dari ancaman SIM Swap dan pembajakan eSIM. Gunakan solusi autentikasi biometrik, audit trail, dan device protection dari Beeza.
Kunjungi https://beeza.id untuk solusi keamanan digital modern yang siap melindungi bisnismu.